KTR Indonesia

Singkat, Tepat, Jelas

Diduga Masalah Percintaan, Remaja di Ciputat Akhiri Hidup Gantung Diri

TANGERANG SELATAN, KTRINDONESIA.COM – Seorang remaja pria berinisial IRI (18) ditemukan tak bernyawa dengan leher terikat kain di atas kusen pintu kamarnya di Jalan Bhakrie, RT01 RW07, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Korban dikenal tertutup. Dia baru saja tamat dari salah satu SMKN di kawasan Serpong beberapa bulan lalu. Kesehariannya lebih sering beraktivitas di dalam rumah sambil bermain game di handphone.

Peristiwa itu baru diketahui pada Kamis 21 Oktober 2021 sore sekira pukul 16.00 WIB. Di mana awalnya teman korban yang tinggal di wilayah Serpong was-was, lalu dia menghubungi teman korban lainnya yang tinggal di daerah Eyang Agung, Ciputat.

“Jadi pertama ketahuan itu ada temannya di Serpong telepon ke temannya dekat sini, di Eyang Agung. Nah dia disuruh cek ke rumah korban, makanya temannya yang di Eyang Agung ini datang ke rumah,” tutur salah satu perwakilan keluarga korban, HR.

Selanjutnya, teman korban yang datang menanyakan keberadaan korban kepada adiknya. Mereka pun lantas bersama-sama naik ke lantai 2. Di sana, korban ternyata ditemukan sudah tewas gantung diri di pintu kamarnya.

“Waktu adik sama temannya ke atas, dia (korban) sudah gantung diri,” ungkapnya.

Korban merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Ayahnya telah meninggal sekira 3 tahun lalu. Saat kejadian, korban hanya tinggal berdua dengan sang adik yang masih duduk di bangku kelas 3 SD.

Ibu korban sendiri masih shock dan belum bisa ditemui. Di halaman rumah nampak beberapa teman dan keluarga korban berbincang serius, merasa tak percaya jika sosok pendiam itu mengakhiri hidup dengan gantung diri.

“Kita nggak ada yang tahu kenapa bisa begitu, nggak ada masalah nggak ada apa, di rumah juga biasa-biasa aja. Memang anaknya itu kan tertutup banget, nggak suka ngomong apa-apa,” jelasnya.

Beberapa saat sebelum ditemukan gantung diri, korban lebih dulu berkirim chat kepada ibunya, bahkan juga temannya. Di mana pesan itu berisi permintaan maaf korban. Sayangnya sang ibu belum sempat membaca pesan terakhir kali tersebut.

“Jadi dia ini sempat chat ibunya, minta maaf begitu lah. Tapi waktu itu centang satu, belum dibaca. Nah yang temannya di Serpong ini, mungkin curiga takut kenapa-kenapa maka nya dia langsung telepon temannya yang di dekat sini buat ngecek ke rumah,” kata dia.

Sementara Kanitreskrim Polsek Ciputat Timur, Iptu Deni Nova menerangkan, pihaknya telah melakukan penyelidikan soal kejadian itu. Hanya saja pihak keluarga tak bisa menyampaikan banyak keterangan. Diduga korban mengakhiri hidup karena persoalan asmara.

“Dugaan sementara karena persoalan asmara,” ucapnya.

 

(irl)