KTR Indonesia

Singkat, Tepat, Jelas

5 Trend Traveling yang Diminati Kaum Milenial

KTR INDONESIA – Seiring berkembangnya zaman, tren traveling nampaknya semakin diwarnai perubahan. Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa menyebut 5 trend traveling yang saat ini paling diminati traveler, khususnya milenial.

“Ada suatu perbedaan yang telah berubah sebenarnya selama 5 tahun terakhir. Kalau dulu orang wisata tujuannya satu. Seperti kalau ke Yogyayakarta mereka mau lihat Kota Yogya dan Malioboro,” ujarnya, Sabtu (5/6/2021).

Namun saat ini, lanjut Gaery, traveler juga mencari experience atau pengalaman dari destinasi liburan. Dengan demikian traveler tak hanya dapat melihat objek wisata, namun juga melakukan aktivitas menarik di sana.

“Namun, saat ini tren yang sangat baik adalah orang sekarang lebih mencari pengalaman, experience dibanding tempatnya sendiri. Dan sekarang pertanyaanya apa yang bisa kita tawarkan kepada mereka (traveler)? Apakah ada destinasi dan pengalaman menarik, yang bisa bikin orang datang bukan hanya untuk melihat tapi juga mengalaminya,” imbuhnya.

Kedua, open trip juga menjadi trend yang kian diminati traveler saat ini. Di samping lebih mudah, Gaery menyebut open trip cenderung lebih terjangkau karena melibatkan beberapa orang.

“Ini ada satu tren yang menarik dan terkenal, namanya ope ntrip. Open trip ini sangat populer di kalangan milenial dan zillenial,” katanya.

“Open trip ini terjadi biasanya karena mereka sudah punya pengalaman (traveling) sehingga mereka bawa grup atau small group, jadi akhirnya mereka (dapat) merasakan trip tersebut lebih murah,” imbuhnya.

Soal open trip, Gaery menjelaskan pihaknya juga akan mencoba untuk mendukung agar tren ini dapat lebih mudah dirasakan oleh traveler.

“Open trip ini menarik untuk di-explore oleh tiket.com, kita juga akan berusaha untuk me-support hal seperti ini. Karena open trip ini bisanya bisa menawarkan pengalaman (liburan) yang tidak biasa dan berbeda karena mungkin belum terlalu commercial,” jelasnya.

Ketiga, berlibur berdasarkan online review juga merupakan tren liburan saat ini. Bahkan Gaery mengatakan online review terkadang menjadi hal utama yang dicari banyak traveler.

“Selain produknya, kita juga harus lihat apa yang orang lihat. Pada saat mereka punya review semakin bagus, maka orang jadi lebih percaya. Ternyata zaman sekarang orang mau pergi yang pertama dicari itu online review-nya. Online review sebenernya bisa se-simple dalam bentuk foto atau video,” katanya.

“Kita pun di tiket.com hanya jualan tiketnya dan produknya. Kita tidak punya tempat, hotel, pesawat. Tapi bagi kita online review number one. Jadi, kita punya tim untuk monitor segala macam komunikasi secara digital. Jadi, kita gak bisa sekadar membuat tempat itu bagus dengan kita foto yang bagus. Bahkan, sekarang banyak tempat gak punya marketing dan foto bagus, tapi ada orang yang review foto dan lain-lain, orang tertarik untuk ke sana,” paparnya.

Keempat, maraknya penggunaan media sosial, kata Gaery, pun berdampak terhadap trend traveling. Saat ini, kebanyakan traveler cenderung berlibur k tempat yang memiliki konektivitas.

“Connectivity is a must. Jaman sekarang jangan sampai ada dead spot. Kalau bisa on the spot orang bisa langsung upload dan lain-lain, ini sudah menjadi suatu keharusan. Kalau bisa semua harus ada akses,” katanya.

Kelima, trend berlibur di wisata viral juga jadi pilihan beberapa traveler. Adapun hal ini sempat terjadi di Yogyakarta berkat film Ada Apa Dengan Cinta 2 yang mengambil lokasi shooting di Yogyakarta.

Sejak film booming di masyarakat, Gaery menyebut banyak traveler yang tertarik untuk berlibur ke Yogyakarta.

“Menariknya, banyak sekali orang yang penasaran dengan Yogya. Yang mereka cari bukan candi, justru tempat-tempat yang dipakai untuk shooting. Mereka ingin nginep di losmen Cinta, pergi ke cafe tempat Rangga sama Cinta ketemu lagi, pergi ke Gereja Ayam. Jadi, karena satu film ini, tiba-tiba ada yang jadi viral destination. Orang (traveler) melihat kira-kira hal apa yang sedang viral,” jelasnya.

Terkait tren ini, Gaery pun mengajak seluruh pihak untuk saling bekerja sama demi mendukung pariwisata di Indonesia. Terlebih selama pandemi, sektor pariwisata menjadi salah satu yang paling terdampak.

“Menurut saya di situasi seperti sekarang ini, kita paling penting untuk kolaborasi. Saling bahu-membahu. Kita juga butuh semua hal apa yang menarik, ayo kita garap bersama,” pungkasnya.