KTR INDONESIA – Papua dan keindahan pantainya bukanlah cerita yang asing. Tak ada habis-habisnya mencuri perhatian, inilah salah satu keindahan Papua yang tersembunyi, Keakwa.
Dari namanya saja, pulau ini masih asing di telinga kebanyakan orang. Ya, ini Keakwa, sebuah pulau yang berada di Distrik Mimika dan berhadapan langsung dengan Laut Arafuru.
Untuk bisa sampai ke Keakwa, traveler membutuhkan perjalanan air dari Kota Timika selama dua jam. Selama perjalanan, kamu akan disuguhkan dua pulau cantik yaitu Pulau Puriri dan Pulau Bidadari.
Arti nama Keakwa sendiri adalah ‘Naik Perahu’. Sejarahnya, pulau ini tak bernama dan dihuni oleh Suku Kamaro yang tinggal di pesisir.
Saat itu bangsa Portugis yang datang ke Papua naik perahu dan disambut oleh Suku Kamaro. Mereka pun bertanya pada bangsa Portugis, “Apakah tuan naik perahu” dengan bahasa asli.
Namun karena tidak mengerti maksud dari penduduk, bangsa Portugis hanya menangkap kata Keakwa. Dari sinilah bangsa Portugis menamai pulai tersebut menjadi Keakwa.
Berhadapan langsung dengan Laut Arafuru menjadikan Keakwa kaya akan keindahan alam. Suguhan vitamin sea yang sering dipamerkan oleh millennial di media sosial adalah santapan sehari-sehari orang Keakwa.
Pasir putih memanjang mengelilingi Pulau Keakwa. Pohon mangrove tumbuh subur melindungi garis pantai dan area pemukiman dari terjangan ombak. Senja turun tiap sore membuat Keakwa nampak makin eksotis.
Meski tersembunyi dan belum begitu tersohor seperti Raja Ampat, Keakwa menyimpan peran penting dalam Perang Dunia II. Ternyata Keakwa adalah basis pertahanan Jepang untuk melawan sekutu waktu Perang Dunia II.
Lokasi Keakwa yang strategis menjadinya pertahanan di bagian selatan Papua. Keakwa pun dijadikan pelabuhan utama untuk mobilisasi peralatan tempur Jepang.
Hal ini bisa terlihat dari dua meriam peninggalan Jepang di pantai Keakwa dan sebuah bangkai kapal yang masih terlihat di sana. Sementara di area pemukimannya terdapat puing-puing mortir, tank, meriam, peluru dan pesawat.
Keakwa menambah panjang daftar kekayaan Indonesia timur yang selama ini tersembunyi. Alam yang luar biasa cantik dan potongan sejarah dunia membuat Keakwa begitu mempesona.
Ingin membanggakan Indonesia lewat pariwisatanya, Keakwa mempercantik diri dengan fasilitas home stay atau penginapan. Saat ini sudah ada 10 home stay yang sedang dibangun dengan kontribusi dari Yayasan Somatua.
Home stay sengaja dibangun dari kayu, agar mirip dengan perkampungan Keakwa. Sebagian besar masyarakat Keakwa memang masih tinggal di rumah kayu. Sehingga membuat Keakwa terasa makin orisinil.
“Saya selaku orang Papua mencintai alam saya dan juga masyrakat. Sehingga kita semacam ekonomi kreatif untuk bagaimana memaksimalkan kita punya potensi untuk mendatangkan keuntungan bagi masyarakat di Keakwa,” ujar Maximur Tipagau, pendiri Yayasan Somatua.
Berita Lainnya
Liburan Makin Seru! 7 Destinasi Wisata Untuk Kamu Yang Lebaran 2022 di Jabodetabek
Malam Tahun Baru 2022, Tempat Hiburan di Jakarta Buka Sampai Pukul 20.00 WIB
Cegah Kerumunan, Kawasan Kota Tua Tutup saat Malam Tahun Baru