KTR Indonesia

Singkat, Tepat, Jelas

Banyak Keterbatasan, Mensos Sulut Optimisme Bangun SDM Papua

KTR INDONESIA – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengadakan kunjungan ke Papua guna menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak bencana pada Sabtu (7/8), sekaligus memperkuat pemberdayaan ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Pada kesempatan itu, Risma menemui pengungsi korban banjir bandang Sentani tahun 2019 di Posko Pengungsi Palomo, Sentasi. Dia berbincang, membacakan cerita, serta menghibur anak-anak yang menyambut gembira pertemuan itu.

Risma beserta rombongan juga meninjau lahan yang rencananya akan menjadi area hunian untuk pengungsi, tak jauh dari Posko Palomo. Sebanyak 76 rumah akan dibangun bagi warga jemaat Gereja Eklesia, Milinik Cyckloop yang menjadi pengungsi Posko Palomo.

Lalu, didampingi Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Papua Lipiyus Biniluk, Risma melanjutkan kunjungan ke dua pusat pengembangan SDM, yaitu di Kompleks Indonesia Cross Cultural Institute (ICCI) dan kantor Maga Edukasi Papua. Saat itu, Risma menekankan tentang pentingnya pengembangan SDM di Papua,

“Penting bagi anak-anak Papua untuk mendapatkan akses pendidikan dan pengembangan vokasional. Dengan SDM yang terdidik, Papua akan bisa mandiri. Seperti kebutuhan akan minyak, bisa dicukupi oleh anak-anak Papua, tanpa harus bergantung dari luar. Caranya dengan mengembangkan minyak dari kelapa yang banyak tumbuh di sini,” kata Risma di kantor Maga Edukasi Papua, Sabtu (7/8).

Risma kemudian mengajak anak-anak dan pemuda setempat untuk tetap optimis. Menurutnya, kondisi yang dihadapi saat ini bukan halangan untuk maju dan hidup sejahtera.

“Tuhan tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan yang lain, selama ia memiliki kemauan, ia bisa maju,” katanya.

Dia mengingat pengalamannya kala menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Dihadapkan pada berbagai keterbatasan, melalui kerja keras dan kemitraan dengan seluruh pihak, warga Surabaya menjadi lebih sejahtera. Anak-anak mendapat akses pendidikan dan kesehatan gratis, diiringi pembangunan infrastruktur yang sama baiknya.

Suatu waktu, Risma bahkan sempat mengalami patah tangan karena melakukan perbaikan saluran air agar Kota Surabaya tak lagi banjir. Dalam membangun dan memajukan Kota Surabaya, semua potensi dilibatkan tanpa memandang asal usul dan latar belakang.

Risma menyebut, dirinya cukup dekat dengan warga Papua yang tinggal di Surabaya, juga kerap merayakan Natal bersama. Kedekatan itu pun membuatnya dipanggil ‘Mama Papua’. Tak sedikit pula pejabat di Surabaya yang berasal dari luar Jawa, termasuk dari Papua.

Pada kesempatan yang sama, Kementerian Sosial menyalurkan berbagai bantuan senilai total Rp949.912.000. Bantuan tersebut berupa alat bantu aksesibillitas (kursi roda, tripod, dan walker) sebanyak 152 unit senilai Rp149.850.000; bantuan kewirausahaan (usaha bengkel tambal ban, usaha stempel, usaha sate ayam, usaha sablon, usaha servis HP, dan usaha kedai minuman) sebanyak 395 paket senilai Rp125.200.000; bantuan untuk usaha kios, kios pulsa, dan kios sembako sebanyak 20 paket senilai Rp65.600.000.

Diberikan juga bantuan untuk peternakan sapi, kambing dan babi sebanyak 24 paket senilai Rp77.000.000; bantuan untuk kebutuhan dasar yakni makanan, pakaian, penambah daya tahan tubuh, dan masker sebanyak 550 paket dengan nilai Rp532.362.000.

Melalui Karang Taruna di kota dan Kabupaten Jayapura, Kemensos menyerahkan bantuan masker dan vitamin yang dikemas menjadi 1.270 paket per kabupaten/kota, total 2.540 paket. Sementara, bantuan untuk kabupaten/kota yang lain akan dikirimkan menggunakan PT Pos Indonesia.

Selain itu, ada bantuan melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) berupa 824 karton masker medis, 5.250 paket vitamin, vitamin D1000 IU, vitamin C tab 250 mg, dan vitamin Zink tab 20 mg. Melalui forum yang sama, disalurkan bantuan untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 berupa 5 paket alat sablon, 1 unit PC i5 Ram 8 Gb (monitor dan CPU) dan printer warna, 10 lusin kaos oblong lengan pendek warna-warni, serta buku cerita anak. (Editor: glh)