KTR Indonesia

Singkat, Tepat, Jelas

WHO Soroti Penurunan Tes COVID-19 RI dan Tingginya Penularan di 7 Provinsi

KTR INDONESIA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti transmisi atau penularan kasus COVID-19 tertinggi di tujuh provinsi Indonesia. Kalimantan Utara misalnya, insiden kasus per 100 ribu penduduk (413,9), berada di level penularan komunitas tertinggi bersama enam provinsi lainnya per 2 hingga 8 Agustus 2021.

Daerah Istimewa Yogyakarta (334,8)

Kalimantan Timur (316,8)

Kepulauan Bangka Belitung (271,2)

DKI Jakarta (252,9)

Bali (196,3)

Kepulauan Riau (171,1).

WHO menyebut penurunan kasus Corona di Indonesia memang dilaporkan, tetapi jumlah kasus suspek atau dicurigai terpapar COVID-19 ikut menurun. Hal ini yang kemudian menjadi catatan WHO.

“Selama minggu 2 hingga 8 Agustus, insiden kasus COVID-19 menurun dari 110,8 per 100.000 penduduk pada minggu sebelumnya menjadi 98,0 per 100.000 populasi di tingkat nasional,” jelas laporan WHO per 11 Agustus 2021.

“Meskipun penurunan yang diamati, insiden tiga kali lipat lebih besar dari insiden tertinggi yang tercatat sebelumnya di Februari (31,5 per 100.000 penduduk). Penting untuk dicatat bahwa, selama periode yang sama, jumlah kasus yang dicurigai diuji menurun dari 4,01 per 1.000 penduduk per minggu menjadi 3,53 per 1.000 penduduk per minggu,” sambung laporan tersebut.

Di pekan yang sama, 2-8 Agustus 2021, 10 dari 34 provinsi di luar Jawa terus mengalai peningkatan kasus COVID-19. Lima provinsi teratas dengan peningkatan melampaui 25 persen yaitu:

Nusa Tenggara Timur (40%),

Sulawesi Tengah (40%),

Aceh (29%),

Gorontalo (27%)

Kepulauan Bangka Belitung (26%).

WHO meminta peningkatan kasus tersebut harus menjadi catatan untuk menyiapkan kapasitas bed pasien COVID-19 hingga fasilitas kesehatan lebih luas.

WHO sebelumnya memberikan 700 stok oksigen untuk Indonesia, pengiriman pertama tiba per 6 Agustus lalu. Selain itu, WHO membantu Kemenkes RI mengamankan 1,6 juta rapid test antigen demi mempercepat deteksi kasus COVID-19 dan aktif mengisolasi kasus dan pelacakan kontak sehingga tepat waktu menekan penularan COVID-19.

(glh/sumber:detik)