KTR Indonesia

Singkat, Tepat, Jelas

Korban Kritis-Tewas Ledakan SPBU di Pangkep Keluarga Anggota TNI Isi Bensin

KTR INDONESIA – Polisi mengungkap korban kritis berusia 8 tahun dan korban tewas berusia 15 tahun saat insiden ledakan SPBU di Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), merupakan anak dan keponakan anggota Kodim Pangkep, Serka Y. Kedua korban disebut ikut di mobil Serka Y yang tengah isi bensin saat ledakan terjadi.

“Yang 8 tahun yang ini anaknya, yang 15 tahun itu keponakan,” ujar Kasat Reskrim Pangkep AKP Eka Bayu Budhiawan kepada detikcom, Senin (9/8/2021).

Menurut Bayu, kedua korban ikut di mobil Serka Y saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di jeriken di dalam mobilnya. Hingga saat terjadi ledakan terjadi, kedua korban ikut terdampak ledakan hingga keponakan Serka Y meninggal dunia.

“Keponakannya yang meninggal di tempat. Yang 8 tahun (anal Serka Y) kritis, kemarin dirujuk ke RSUP Wahidin,” ungkap Bayu.

Sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di SPBU yang terletak di area perusahaan PT Semen Tonasa, Pangkep, Jumat (6/8) sore. Polisi menduga bahwa ledakan terjadi karena Serka Y mengisi BBM di jeriken di dalam mobil.

Namun hingga kini, Serka Y belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut lantaran masih dalam keadaan syok setelah anak dan keponakannya jadi korban ledakan.

“Di samping itu, kondisinya sendiri masih drop, kan anaknya sendiri itu yang 8 tahun, lagi kritis,” ucap Bayu.

Sementara itu, Kapolres Pangkep AKBP Endon Nurcahyo mengatakan bila Serka Y akan diperiksa setelah Polres Pangkep berkoordinasi dengan Kodim 1421 Pangkep.

“Lagi koordinasi dulu, kan harus ada izin itu kan,” ungkap Endon dalam wawancara terpisah.

Dia mengatakan, proses penyelidikan pihaknya tetap berjalan. Saat ini, penyidik telah memeriksa salah seorang petugas SPBU yang melakukan pengisian ke jeriken Serka Y.

“(Petugas SPBU) sudah diperiksa, tapi nanti teknisnya ya,” katanya.

Selanjutnya, penyidik juga disebut masih menunggu hasil laboratorium forensik (Labfor) terkait ledakan tersebut.

“Kita masih menunggu itu ya hasil Labfor kemudian kita masih koordinasi terkait pemeriksaan yang dari anggota TNI itu,” pungkas Endon. (Editor: glh)