KTR Indonesia

Singkat, Tepat, Jelas

Greysia Polii Bicara Soal Rencana Pensiun Usai Olimpiade

KTR INDONESIA – Atlet ganda putri badminton Indonesia, Greysia Polii memberikan penjelasan soal rencana pensiun usai meraih medali emas bersama Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia menjelaskan bahwa sejak kecil ia terbiasa untuk memiliki target pencapaian dalam hidupnya. Jika itu tidak terpenuhi, ia akan bersiap untuk melanjutkan apa yang bisa dilakukan selanjutnya.

“Di kehidupan ada musim-musimnya, yang di mana kita harus tahu kapan waktunya berhenti dan kapan melanjutkan ke kehidupan yang lain. Saya tidak bisa bilang kapan waktunya saya pensiun, hanya itu yang bisa saya bilang sekarang,” kata Greysia saat konferensi pers virtual bersama NOC Indonesia, Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia dan peraih medali di Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (6/8).

Proses dan jalan panjang disebut Gresyia telah dilaluinya di dunia bulutangkis. Bahkan, sudah dua kali ia pernah mengungkapkan keinginannya untuk pensiun dari bulutangkis.

Pertama, ketika Greysia dan pasangannya kala itu, Meiliana Jauhari didiskualifikasi di London 2012 bersama dengan pasangan China dan Korea Selatan. Ganda putri dari tiga negara itu dianggap sengaja kalah dan tidak memberikan yang terbaik di lapangan.

Percobaan pensiun kedua Greysia terjadi pasca Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Nitya Krishinda Maheswari yang jadi pasangannya kala itu mengalami cedera parah yang membuatnya harus dioperasi dan pensiun dini.

Kehilangan partner di lapangan juga sempat membuat Greysia berpikir untuk mengakhiri kariernya di bulutangkis. Ditambah lagi keinginannya untuk menikah saat itu.

“Karena sebagai seorang atlet, saya wanita yang di mana tidak seperti pria dalam perjalanan mau menikah, mau punya anak tidak jadi kendala. Jadi waktu saya 25 tahun, saya otomatis punya kemampuan tapi hilang asa saya karena kejadian besar yang menimpa saya jadi saya menyatakan ingin pensiun,” jelas Greysia.

“Di 2016 saya sudah cukup senior di bulutangkis, partner cedera, saya tidak ada partner lalu saya ancang-ancang harus pensiun. Dan saat itu saya punya pasangan mau menikah. Itu normal sekali di pikiran atlet wanita.”

Namun, Tuhan berkata lain, Greysia Polii kemudian dipertemukan dengan Apriyani Rahayu untuk menjadi pasangan baru. Greysia pun mengurungkan kembali niatnya untuk pensiun dari badminton.

“Tuhan minta saya lebih. Lalu ada Apri dan pelatih minta tolong saya untuk tunggu sebentar 6 bulan sampai 1 tahun untuk angkat pemain junior di ganda putri karena sulit untuk berpestasi. Apalagi waktu itu masih ada kontrak. Ya sudah saya kontribusi lagi sampai akhirnya ada hasilnya prestasi,” imbuhnya.

Sejak itu, selama empat tahun terakhir Greysia menyebut telah menjalani kehidupan bulutangkis dengan tanpa beban. Pebulutangkis 33 tahun itu tak lagi menggebu-gebu untuk meraih prestasi seperti yang dilakukannya ketika masih muda.

“Saya hanya mencintai apa yang saya lakukan, saya nothing to lose. Jadi saya menjalaninya dengan lapang dada. Kalau dapat prestasi Puji Tuhan, kalau tidak saya bisa bantu adik-adik saya. Sekarang tinggal tunggu waktu yang tepat kapan saya akan menyatakan saya pensiun dari bulutangkis. Saya sudah menikah, saya ada prioritas suami, dan keluarga sangat mendukung,” ungkap Greysia.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil merebut medali emas pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 setelah mengalahkan pasangan China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan 21-19 dan 21-15 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin (2/8) lalu.

Greysia/Apriyani tampil luar biasa untuk melawan unggulan kedua Olimpiade Tokyo dan merebut medali emas pertama Indonesia. (Editor: glh)